Bisnis

Luhut Gertak Pengusaha China: Kalau Kau Melanggar Lingkungan, Kami Tutup!

(Saya sampaikan) 'Kalau kau melanggar lingkungan, kami tutup', (Mereka jawab) 'Jangan terlalu galak begitu lah', hanya saya katakan kali ini tidak bisa, kita tentu kasih peringatan ya, saya beri tahu itu.

Sakawarta, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada para pengusaha asal China untuk menjaga lingkungan saat berinvestasi di Indonesia.

“Saya kemarin bilang kepada mereka, harus ‘comply’ (patuh) terhadap (aturan) lingkungan, itu tidak boleh kompromi,” kata Luhut dikutip dari Antara, di Jakarta, Senin (17/6/2024).

Luhut melakukan kunjungan kerja ke China sejak Rabu (12/6) dengan menyambangi sejumlah kota dan daerah seperti Beijing, Jilin dan Shanghai.

Luhut antara lain bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Kepala National Development and Reform Commission (NDRC) China Zheng Shanjie, pejabat dari Tsinghua University dan para pengusaha asal Tiongkok.

“(Saya sampaikan) ‘Kalau kau melanggar lingkungan, kami tutup’, (Mereka jawab) ‘Jangan terlalu galak begitu lah’, hanya saya katakan kali ini tidak bisa, kita tentu kasih peringatan ya, saya beri tahu itu,” tambah Luhut.

Luhut menilai bahwa Indonesia sudah menjadi destinasi investasi bagi China.

“Tinggal bagaimana kita di dalam negeri menjaga kondisi itu, supaya mereka tambah nyaman, misalnya kalau ada masalah dalam investasi mereka, segera diselesaikan,” ungkap Luhut.

Baca Juga  Microsoft Investasi Rp27,6 Triliun untuk Pengembangan Cloud dan AI di Indonesia

Dalam kunjungannya ke China, Luhut juga mengatakan satu perusahaan garmen asal negeri itu sepakat untuk mendirikan pabrik di Subang dan Sukoharjo.

“Pekerja di satu pabrik bisa 10 ribu orang, tapi yang paling penting adalah karena dia membangun rumah untuk karyawannya, ’employee house’, bayangkan 10 ribu orang dibangun rumah semua, itu kan bisa jadi model (bagi investor) yang lain,” kata Luhut.

Perusahaan garmen tersebut, kata Luhut, memiliki nilai penjualan pada 2023 mencapai 4,5 miliar dolar AS.

“Ini kalau tanahnya beres, bulan depan langsung jadi (membangun), kemarin saya sudah telepon Menteri ATR untuk dirapatkan sertifikatnya,” katanya.

Nilai investasi China di Indonesia berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada periode 2019- kuartal I-2024 mencapai 30,2 miliar dolar AS dengan 21,022 ribu proyek.

Sedangkan pada 2023 saja total investasinya adalah 7,3 miliar dolar AS (sekitar Rp120 triliun). Dengan nilai tersebut, China menempati urutan kedua terbesar investasi di Indonesia setelah Singapura.

Related Articles

Back to top button