Properti

Maruarar Sirait Luncurkan Pembiayaan Mikro Perumahan untuk Perangi Rentenir

Pemerintah jangan membiarkan hal itu terus terjadi dengan membuat kebijakan dan program yang pro rakyat.

Sakawarta.com, Jakarta – Pada peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 ini, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan terobosan dan inovasi pembiayaan perumahan dengan melaksanakan peluncuran Pembiayaan Mikro Perumahan bagi masyarakat di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Minggu (1/6/2025).

Adanya Pembiayaan Mikro Perumahan ini diharapkan dapat membantu masyarakat terbebas dari jeratan kredit dari para rentenir seperti “Bank Emok” sekaligus mempermudah akses pembiayaan aman dan terjangkau bagi masyarakat.

“Pembiayaan Mikro Perumahan ini adalah upaya untuk mempermudah, mempercepat, dan membantu masyarakat untuk mengakses pembiayaan perumahan dan menghindarkan masyarakat dari rentenir. Masa negara kalah sama rentenir, ayo bersama kita lawan rentenir,” ujar Menteri PKP Maruarar Sirait saat Peluncuran Pembiayaan Mikro Perumahan di Alun-alun Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dikutip Senin (2/6/2025).

Menurut Menteri Ara, saat ini banyak masyarakat terjerat rayuan manis para rentenir yang meminjamkan uang kepada masyarakat dengan bunga yang cukup tinggi sehingga mempersulit kehidupan masyarakat.

Salah satunya di Kabupaten Majalengka, di mana banyak masyarakat yang terjebak rentenir yang dikenal dengan istilah “Bank Emok”.

“Selama ini banyak masyarakat yang lebih memilih meminjam dana dari rentenir padahal bunganya tinggi. Pemerintah jangan membiarkan hal itu terus terjadi dengan membuat kebijakan dan program yang pro rakyat,” katanya.

Sebagai informasi “Bank Emok” adalah istilah untuk pinjaman kelompok yang informal dan tidak diawasi secara hukum. Hal ini tentunya menjadi perhatian dari pemerintah khususnya Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan Kementerian PKP bersinergi dengan kementerian/lembaga agar banyak program pemerintah yang pro rakyat dan disosialisasikan secara masif agar diketahui masyarakat luas.

Baca Juga  BP Tapera Kawal Program 20 Ribu Rumah untuk Guru, Nilai Pembiayaan Capai Rp3,4 Triliun

Pembiayaan Mikro Perumahan ini diinisiasi oleh Kementerian PKP, PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF) Persero, BP Tapera, Permodalan Nasional Madani (PNM), Bank BJB dan Pemkab Majalengka sebagai bagian semangat untuk memerangi rentenir, serta sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan Program 3 Juta rumah khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Pada kesempatan itu, Menteri PKP juga menyerahkan kunci rumah secara simbolis kepada masyarakat dari berbagai segmentasi seperti masyarakat yang bekerja di sektor informal yang tidak memiliki slip gaji seperti pengepul barang rongsokan dan mereka yang bekerja sebagai buruh pabrik, guru sekolah swasta yang telah memanfaatkan KPR FLPP untuk memiliki rumah pertama.

“Ini saatnya masyarakat yang tidak memiliki slip gaji seperti pengepul barang rongsokan dan para buruh pabrik dan guru bisa memiliki rumah pertama dengan KPR FLPP. Pada era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto juga diciptakan sejarah capaian KPR FLPP naik mencapai 1.100 persen dan menunjukkan bahwa sektor perumahan tetap berjalan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Menteri Ara juga meminta PNM dan Bank BJB untuk tetap membantu masyarakat agar terhindar dari rentenir dengan membuat terobosan pembiayaan baru.

“Jadi ke depan PNM akan mempercepat proses pencairan dana pinjaman masyarakat dalam waktu dua hari dengan bunga 1,5 persen per bulan. Selain itu Bank BJB juga akan membuat program yang ini tentunya bisa menjadi pilihan masyarakat agar tidak lagi meminjam dari rentenir yang bunganya bisa mencapai 30 persen per bulan,” kata Maruarar Sirait.

Related Articles

Back to top button