Menggencarkan Semangat Literasi Sambut Hari Asuransi ke-18 Tahun 2024
Dengan ini bisa kita lanjutkan untuk masa depan sehingga pemahaman masyarakat terhadap asuransi meningkat.
Sakawarta, Jakarta – Hari Asuransi Nasional diperingati setiap tanggal 18 Oktober setiap tahunnya. Ketua Panitia Hari Asuransi 2024 Ronny Iskandar mengatakan pada tahun ini pihaknya melakukan kegiatan literasi terkait asuransi di 17 titik, mencakup 11 provinsi, dengan menggandeng Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Kenapa kita fokus ke situ, menurut data kita 60 persen didukung UMKM,” kata Ronny Iskandar saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (18/10/2024).
Menurut Ronny, UMKM rentan secara bisnis maupun terpaan risiko lainnya. Dengan menggaungkan tema “Literasi Asuransi untuk Negeri“ dan tagline “Pahami-Miliki-Lindungi” pada HUT ke-18 ini diharapkan bisa membangun ketahanan ekonomi.
Ronny juga menginginkan, melalui tema besar literasi ini, maka masyarakat bisa memahami perluasan informasi di seputar industri asuransi.
“Sehingga mereka memahami dan memiliki, dengan demikian bisa melindungi diri sendiri, keluarga ataupun orang lain. Jadi semangat ini terus kita gencarkan. Semoga ini menjadi kegiatan yang dilakukan secara masif dan berkesinambungan sehingga impact-nya lebih terasa,” ucapnya.
Selain kepada UMKM, pihaknya juga menggaungkan ihwal literasi asuransi kepada mahasiswa dan Gen Z.
“Dengan demikian kita harus memberikan masukan dan pemahaman suatu risiko yang kita hadapi di masa depan. Dengan ini bisa kita lanjutkan untuk masa depan sehingga pemahaman masyarakat terhadap asuransi meningkat,” kata dia.
Sementara, Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Yulius Bhayangkara mengatakan pihaknya amat bersuka cita menyambut Hari Asuransi Nasional ke-18.
“Kita mau kembalikan kepercayaan publik terhadap industri asuransi bahwa institusi asuransi siap bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya, siap dengan melakukan hal-hal yang membangun pengertian dan pemahaman, kita siap melayani di Indonesia,” ucapnya.
Yulius menekankan, Peringatan Hari Asuransi bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi sudah menjadi momentum untuk merefleksikan peran penting asuransi dalam kehidupan masyarakat.
“Saya optimis jika kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi semakin tinggi maka akan semakin kuat pula perekonomian kita, karena perlindungan asuransi mampu memberikan rasa aman dan stabilitas bagi individu, keluarga, maupun pelaku usaha,” kata Yulius.
Mengacu kepada literasi dan inklusi pada hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 2 Agustus 2024, hasil survei menunjukan indeks literasi keuangan Masyarakat Indonesia sebesar 65,43 persen, naik dibanding tahun 2022 yang hanya 49,68 persen.
Sementara indeks inklusi keuangan tahun ini sebesar 72,02 persen sementara di tahun 2022 sebesar 85,10 persen, menunjukan menurunnya indeks inklusi keuangan di Masyarakat Indonesia. Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk terus meningkatkan inklusi khususnya di sektor industri perasuransian.