
Sakawarta, Jakarta – Menteri Permukiman dan Perumahan Rakyat (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan hasil pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Komisi XI DPR Misbakhun, dan Pandu Sjahrir dari Danantara yang dilaksanakan di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Selasa malam (11/2/2025).
“Hari ini kita bertemu di kantor Bank Indonesia, berdiskusi panjang dengan Bapak Gubernur dan jajaran, Bapak Menteri BUMN, Bapak Misbakhun Ketua Komisi XI dan Pak Pandu dari Danantara,” kata Menteri Ara dalam konferensi pers usai pertemuan dikutip dari keterangan resmi Kamis (13/2/2025).
Menteri Ara mengatakan pertemuan hari ini merupakan hasil proses yang panjang dengan Gubernur BI dari beberapa kali diskusi soal perumahan dan ada beberapa yang menjadi perhatian. Adapun, perhatian tersebut adalah soal lahan, likuiditas, sasaran program dan kualitas perumahan.
Dalam diskusi ini, Menteri Maruarar menuturkan pihaknya dan BI menekankan perihal sinergi antara pemerintah dan moneter perihal masalah likuiditas untuk melaksanakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
“Ini benar-benar saya merasa sangat baik dan saya merasa di-support oleh ekosistem,” ungkapnya.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kesepakatan tersebut adalah bentuk dukungan BI terhadap program Astacita pemerintah. Pihaknya akan memberikan insentif likuiditas kepada bank-bank yang menyalurkan kredit ke sektor perumahan.
Saat ini, kata dia, BI menyediakan Rp23,19 triliun dan berkomitmen untuk menaikkan insentif ini secara perlahan menjadi Rp80 triliun.
“Dari hasil diskusi ini tadi, kami akan naikkan secara bertahap menjadi Rp80 triliun untuk mendukung program perumahan ini,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.
BI, menurut Gubernur Perry, melihat sektor perumahan bisa memberikan dukungan yang tinggi bagi pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
“Kalau perumahannya maju, tentunya tidak saja pertumbuhan ekonominya, tetapi juga bisa mendorong dan menarik sektor-sektor yang lain,” tuturnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan Kementerian BUMN maupun BUMN senantiasa terus mendukung visi, misi, dan program Presiden Prabowo Subianto, termasuk di sektor perumahan.
“Kami siap melaksanakan. Selama ini juga Bank-Bank Himbara untuk BTN yang memang 80% market daripada pendanaan rumah-rumah subsidi itu ada di kami. Lalu tadi kita harapkan juga bank-bank Himbara seperti Mandiri, lalu Bank Syariah Indonesia, BTN, BNI untuk terus berkolaborasi,” kata Menteri Erick.
Lebih lanjut Menteri Erick mengatakan, karena program penyediaan rumah yang masif hingga berjumlah tiga juta unit rumah, ia juga mengharapkan peran dari bank-bank swasta untuk mendukung program pemerintah tersebut.
Ketua Komisi XI DPR Misbakhun mengatakan pertemuan ini dilakukan dalam rangka mencari solusi untuk membantu ketersediaan likuiditas untuk mendukung program prioritas Presiden, yakni pembangunan 3 juta rumah.
“Kita cari solusi bagaimana BI memberikan dukungan melalui insentif makroprudensial.Ada keterbatasan likuiditas, harapan kita BI bisa membantu ketersediaan likuiditas tersebut. Berdasarkan dasar hukum UU P2SK, bahwa BI bisa terjun dalam membantu program ini, mengingat kekuatan kebijakan BI dari sisi makroprudensial,” kata Misbakhun.