Naik LRT Jabodebek menjadi Solusi Nyata Mengurangi Polusi Emisi Karbon
Menjadi solusi nyata untuk mengurangi polusi udara dan emisi karbon.

Sakawarta, Jakarta – LRT Jabodebek menegaskan komitmennya dalam mendukung keberlanjutan lingkungan melalui transportasi publik berbasis listrik yang efisien, modern, dan ramah lingkungan
Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi menjelaskan, tidak hanya menjadi solusi untuk kemacetan, pihaknya juga hadir sebagai bagian dari gerakan menjaga bumi melalui transportasi yang berkelanjutan.
“Sebagai moda transportasi publik 100% berbasis listrik, LRT Jabodebek tidak hanya menjawab tantangan mobilitas masyarakat urban, tetapi juga menjadi solusi nyata untuk mengurangi polusi udara dan emisi karbon,” kata Purnomosidi dikutip Kamis (24/4/2025).
Berdasarkan perhitungan dari Ametis Institute tahun 2024, yang menggunakan acuan faktor emisi listrik sistem Jamali (Jawa, Madura, dan Bali) dari Statistik PLN 2023, setiap perjalanan menggunakan LRT Jabodebek menghasilkan rata-rata 15 gram CO₂e per orang per kilometer. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan moda transportasi lain seperti:
- Mobil listrik (50–100 kWh): 33 gram CO₂e/orang/km
- Mobil konvensional 1000–2000cc: 31 gram CO₂e/orang/km
- Mobil konvensional 2000–3000cc: 49 gram CO₂e/orang/km
- Motor konvensional (<250cc, 1 pengendara + 1 penumpang): 37 gram CO₂e/orang/km
Dengan kata lain, kata dia, menggunakan LRT Jabodebek secara signifikan mengurangi jejak karbon, sekaligus menjadi langkah sederhana yang berdampak besar dalam mendukung lingkungan yang lebih bersih.
Purnomosidi melanjutkan, untuk memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan, LRT Jabodebek juga menerapkan berbagai inisiatif ramah lingkungan yang mendukung gaya hidup berkelanjutan di antaranya:
- Water station (air minum gratis) di seluruh stasiun, untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai dan mendorong kebiasaan masyarakat membawa botol minum sendiri.
- Parkir sepeda di setiap stasiun, sebagai dukungan terhadap gaya hidup aktif dan sehat, sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin melanjutkan perjalanan dengan bersepeda.
- Panel surya (PLTS) di Gedung Kantor dan Klinik Mediska LRT Jabodebek, dengan kapasitas total 93 KWP, mampu menghemat penggunaan listrik masing-masing hingga 15% dan 10%.
- Gedung kantor LRT Jabodebek juga sudah menerapkan konsep Green and Smart Building, dan mendapatkan sertifikasi EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies) karena efisien dalam penggunaan energi, air, dan material bangunan.
- Penggunaan Automatic Train Washing Plant (ATWP) untuk proses pencucian rangkaian kereta, yang memanfaatkan sistem daur ulang air dan pengaturan tekanan otomatis, sehingga pencucian lebih hemat air dan ramah lingkungan.
Lebih lanjut Purnomosidi menyampaikan, langkah-langkah ini merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.
“Kami tidak hanya berfokus pada penyediaan transportasi yang aman dan nyaman, tetapi juga berkomitmen untuk ikut menjaga kelestarian bumi. Dengan teknologi bersih dan pendekatan berkelanjutan, kami ingin LRT Jabodebek menjadi bagian dari solusi lingkungan,” ujar Purnomosidi.
Ia mencatat, aampai dengan 22 April 2025, LRT Jabodebek telah melayani lebih dari 7,7 juta pengguna sejak awal tahun 2025. Jumlah ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang percaya dan beralih ke moda transportasi publik yang ramah lingkungan.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat yang telah menggunakan LRT Jabodebek. Dengan memilih transportasi umum, tidak hanya mobilitas yang terbantu, tapi juga lingkungan yang ikut terlindungi,” ujar Purnomosidi.
Melalui momentum Hari Bumi ini, kata dia, LRT Jabodebek mengajak masyarakat untuk terus mengutamakan transportasi publik sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari. Bersama-sama, kita dapat mengurangi kemacetan, menurunkan emisi karbon, dan menciptakan kualitas udara yang lebih baik untuk generasi mendatang.
“LRT Jabodebek berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan transportasi publik yang ramah pengguna dan ramah lingkungan. Dengan kolaborasi semua pihak, kita bisa membangun masa depan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan,” katanya.