BisnisEvent

Anies Baswedan Jadi Pembicara di Pameran ARCH:ID 2025, Catat Tanggalnya

Masa depan kota melalui pendekatan desain, tata kelola, serta wawasan global.

Sakawarta, Jakarta – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan diagendakan bakal menjadi pembicara dalam agenda ARCH:ID, yaitu forum dan pameran arsitektur internasional, yang segera terselenggara di Hall 5-7, ICE BSD City, Tangerang, Banten pada 8–11 Mei 2025 mendatang.

Sebagai informasi, ARCH:ID edisi kelima ini diprakarsai oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) bersama PT CIS Exhibition dengan mengusung tema “Performative Archipelagos”.

Adapun Anies Baswedan hadir sebagai Pendiri Karsa CityLab. Ia akan berdiskusi dengan berfokus pada masa depan kota melalui pendekatan desain, tata kelola, serta wawasan global.

Mengutip keterangan resmi di Jakarta, Kamis (24/4/2025), ARCH:ID 2025 menawarkan rangkaian konferensi internasional yang dinamis. Di dalamnya ada peluncuran program baru Business Matching, serta susunan pembicara yang lebih inklusif.

“Pendaftaran pengunjung dan pembelian tiket konferensi telah dibuka di arch.id,” demikian keterangan pihak penyelenggara.

Tahun ini, ARCH:ID mengangkat tema “Performative Archipelagos” dengan menekankan sisi “performative” dari arsitektur, yaitu bagaimana arsitektur bisa ‘hidup’ dan aktif merespons isu
lingkungan, sosial, dan budaya zaman sekarang.

Terinspirasi dari konteks geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, tema ini mendorong para arsitek, desainer, dan pelaku industri untuk menggali kekayaan lokal mulai dari material, kerajinan, hingga nilai budaya sebagai bahan bakar inovasi masa depan.

Penting diketahui, pameran ini dikurasi oleh tiga kurator ternama di Indonesia, yaitu:

  1. Ar. Alvar Mensana (mensanaDANteman)
  2. Ar. Achmad D. Tardiyana (Urbane)
  3. Antonius Richard Rusli (Rad+ar)
Baca Juga  Ketua HDII Banten, VP Bank Mandiri, hingga Bos Renos Kunjungi Booth Buka Kemeriahan HOMEDEC 2024

Ketiganya, menghadirkan keberagaman perspektif ke dalam narasi pameran.

Melalui pendekatan ini, arsitektur tidak lagi dipahami hanya sebatas lingkup bangunan, tetapi juga tentang bagaimana
ruang bisa membentuk sebuah kota, komunitas, dan bisnis yang lebih adaptif dan memberikan dampak.

“ARCH:ID 2025 akan menjadi wadah untuk bertukar gagasan, menganalisa arah pasar,
dan membuka peluang kolaborasi lintas sektor,” katanya.

Adapun Konferensi Internasional ARCH:ID 2025 tahun ini akan mewadahi ruang diskusi yang lebih luas tentang arsitektur. Bukan hanya untuk arsitek, tetapi acara ini juga mengajak para pengembang,
ahli perencanaan kota, budayawan, kontraktor, pejabat publik, hingga profesional lainnya untuk
turut menjadi bagian dari diskusi.

“Konferensi ini akan membahas bagaimana arsitektur berkaitan dengan performa, identitas, budaya, dan teknologi, serta bagaimana hal-hal tersebut bisa menjadi jawaban atas tantangan nyata di tengah pesatnya urbanisasi, perkembangan dunia digital, dan isu perubahan iklim yang makin mendesak,” katanya.

Diselenggarakan pada tanggal 8–9 Mei 2025 di Nusantara Hall, ICE BSD, konferensi ini terbagi dalam dua forum utama:

Hari Pertama: Urban Forum, bersama pembicara:

  1. Chris Panfil (WATG, Singapura)
  2. Vignesh Kaushik (Gensler, Singapura)
  3. Anies R. Baswedan (Karsa CityLab, Indonesia)
  4. Peter Brannan (SOM, Hong Kong)

Diskusi akan berfokus pada masa depan kota melalui pendekatan desain, tata kelola, serta wawasan global.

Hari Kedua: Architecture Forum menghadirkan pembicara:

  1. Effan Adhiwira (effstudio, Indonesia)
  2. Troy Donovan (Prism
    Façades, Australia)
  3. Saul Kim (Saul Kim Studio, Korea Selatan)
  4. Jesse Reiser & Nanako Umemoto (Reiser+Umemoto, Amerika Serikat)

“Forum ini akan membahas secara mendalam performa arsitektur, ekspresi material, serta narasi budaya dalam desain,” kata panitia ARCH:ID.

Related Articles

Back to top button