
Sakawarta, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi (Menkop) menggantikan Budi Arie Setiadi, untuk periode kerja 2024-2029 di Istana Negara Jakarta pada Senin (8/9/2025).
Sebelum menjabat sebagai Menkop, Ferry duduk di kursi Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) atau bawahan Budi Arie Setiadi. Sosok Ferry Juliantono dikenal sebagai loyalis Prabowo di Partai Gerindra.
Pria kelahiran Jakarta pada 27 Juli 1967 itu menapaki dunia akademis dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran (Unpad) pada jurusan Akuntansi (1993), lalu melanjutkan studi pascasarjana di Universitas Indonesia (UI) Jurusan Studi Hubungan Internasional Kekhususan Ekonomi Politik Internasional (2006).
Namun, panggung Ferry sesungguhnya mulai bersinar sebagai aktivis. Terhitung salah satu masa paling berat dalam hidupnya terjadi ketika ia ditahan sebagai tahanan politik atau tapol pada tahun 2008, usai memimpin demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pengalaman dipenjara disebut-sebut mengokohkan reputasinya sebagai sosok yang vokal dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
Perjuangannya tak selesai di jalanan. Pada tahun 2005, Ferry dipercaya menjadi Ketua Umum Dewan Tani Indonesia, dan menjabat sebagai Wakil Direktur Pelaksana Induk Koperasi Tani Nelayan (Inkoptan).
Kiprahnya di dunia koperasi semakin terlihat ketika menjabat Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), serta berbagai posisi strategis yang memperkuat koperasi seperti di KUD dan koperasi pedagang pasar.
Pintu politik pun terbuka lebar. Ferry resmi masuk ke Partai Gerindra pada tahun 2013, lalu diberi kepercayaan menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra.
Pada 21 Oktober 2024, pencapaian penting lainnya terjadi. Presiden Prabowo melantiknya sebagai Wakil Menteri Koperasi dalam Kabinet Merah Putih, mendampingi Menteri Koperasi dan berfokus memperkuat ekonomi rakyat melalui koperasi yang inklusif.
Tak sampai setahun, Ferry resmi dipercayakan mengemban amanat lebih besar menjadi Menteri Koperasi, pengganti Budi Arie Setiadi.