FigurProfil

Profil Purbaya Yudhi Sadewa, Dilantik Prabowo sebagai Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

Sakawarta, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani untuk Periode Kerja 2024-2029 di Istana Jakarta, Senin (8/9/2025).

Purbaya Yudhi Sadewa muncul sebagai sosok baru yang dipercaya Presiden Prabowo Subianto untuk memegang kendali Kementerian Keuangan. Pria kelahiran Bogor, 7 Juli 1964 ini bukanlah wajah asing di dunia ekonomi. Selama dua dekade terakhir, ia dikenal sebagai ekonom yang fasih berbicara angka, tetapi juga paham dinamika politik dan strategi pembangunan nasional.

Purbaya meniti jalan akademisnya dengan cara yang unik. Lulusan teknik elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) ini kemudian berbelok arah ke ilmu ekonomi, hingga meraih gelar master dan doktor di Purdue University, Amerika Serikat.

Perpaduan latar belakang teknis dan ekonomi itulah yang membentuk cara pandangnya yang rasional, berbasis data, namun tetap tajam dalam membaca arah kebijakan.

Kariernya dimulai dari dunia korporasi internasional bersama Schlumberger. Namun namanya benar-benar dikenal publik ketika ia masuk ke Danareksa. Selama lebih dari satu dekade, ia menjadi salah satu ekonom papan atas di perusahaan investasi milik negara itu, hingga dipercaya menduduki posisi direktur utama Danareksa Securities.

Dari sana, jalan Purbaya menuju lingkaran pemerintahan pun terbuka. Ia pernah menjadi anggota Komite Ekonomi Nasional, staf khusus di Kementerian Koordinator Perekonomian, hingga deputi di Kantor Staf Presiden.

Baca Juga  Profil Solusi Bangun Indonesia: Penyedia Beton dan Semen Ramah Lingkungan

Puncak karier birokratisnya sebelum menjadi menteri adalah ketika ia dipercaya sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 2020.

Selama lima tahun memimpin lembaga yang menjadi benteng terakhir stabilitas perbankan itu, Purbaya dikenal tegas, berhati-hati, namun optimis melihat daya tahan ekonomi Indonesia. Ia sering menekankan bahwa konsumsi domestik adalah penopang kuat yang membuat Indonesia tak mudah terguncang resesi global.

Kini, tantangan yang dihadapinya jauh lebih besar. Sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani, Purbaya harus membuktikan bahwa dirinya bukan sekadar ekonom yang pandai berteori, melainkan juga eksekutor yang piawai mengelola fiskal negara.

Dalam pernyataan perdananya, ia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi 8 persen bukanlah mimpi. Baginya, target itu realistis jika pemerintah berani mengambil langkah terobosan dan memberi ruang lebih besar bagi sektor swasta untuk tumbuh.

Namun jalan tidak akan mulus. Pasar modal sempat bergejolak saat namanya diumumkan, tertekan sekitar 1,3%, menandakan keraguan yang masih membayangi. Sebagian analis menilai ada risiko pelonggaran disiplin fiskal atau tekanan terhadap independensi Bank Indonesia.

Meski demikian, Purbaya tetap percaya diri. Dengan pengalaman panjang sebagai peneliti, ekonom, sekaligus regulator, ia yakin bisa meramu kebijakan yang seimbang untuk menjaga stabilitas, sekaligus mendorong lompatan pertumbuhan.

Related Articles

Back to top button