Event

PT LRS Penuhi Kebutuhan Persinyalan dan Telekomunikasi Perkeretaapian Nasional

PT LRS telah menyelesaikan lebih dari 150 proyek dengan 350 stasiun dan panjang lintasan kurang lebih 3.200 kilometer.

Sakawarta, Jakarta – PT Len Railway Systems (LRS) memenuhi kebutuhan persinyalan dan telekomunikasi perkeretaapian Indonesia sebagai penyedia utama dalam bidang tersebut.

Direktur Utama PT LRS Agung Darmawan menyatakan pihaknya merupakan salah satu yang terbaik dalam penyediaan sistem tenaga listrik dan sistem SCADA kereta di Indonesia.

Agung menuturkan PT LRS merupakan anak perusahaan dari PT LEN Industri (Persero) (LEN) yang khusus bergerak di bidang berbasis teknologi dan merupakan induk Holding BUMN Industri Pertahanan yang berkembang di Indonesia.

Secara historis, LEN pertama kali terlibat dalam bisnis perkeretaapian Indonesia pada tahun 1984. Selama lebih dari 35 tahun berkiprah di bidang perkeretaapian, perusahaan tersebut telah menyelesaikan lebih dari 150 proyek dengan 350 stasiun dan panjang lintasan kurang lebih 3.200 kilometer.

PT LRS juga terlibat dalam proyek-proyek kereta perkotaan di Indonesia sejak tahun 2016. Beberapa contohnya adalah pembangunan Skytrain Bandara Soekarno-Hatta, LRT Palembang, LRT Jakarta Fase 1 dan LRT Jabodebek.

Terkini, PT LRS bersama PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya tergabung dalam sebuah Kerja Sama Operasi (KSO) proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B.

Baca Juga  Kalbis University Gelar Diskusi Tantangan Dunia Jurnalisme Penyiaran di Asia Tenggara

Setelah proyek LRT Fase 1B terwujud, harapannya animo masyarakat semakin meningkat untuk menggunakan transportasi publik modern yang terintegrasi dan menjadikannya sebagai pilihan utama untuk melakukan mobilitas sehari-hari.

Selain itu, LRT Jakarta menjadi transportasi publik pertama di Indonesia yang menggunakan sistem di mana kereta melaju dengan aman di kontur trek yang ekstrem sekalipun (articulated bogie).

“Sehingga penumpang tetap merasakan kenyamanan saat menggunakan LRT Jakarta serta kelebihannya yang mampu menekan emisi karbon di Jakarta,” katanya kepada wartawan dikutip Kamis (14/3/2024).

Faktor teknologi dalam kereta api ringan di Indonesia salah satunya adalah terkait sistem persinyalan dan telekomunikasi.

“Hal tersebut menjadi penunjang utama dalam memastikan keamanan perjalanan kereta saat beroperasi,” ujarnya.

Selain menjadi pelopor proyek persinyalan dan komunikasi perkeretaapian di Indonesia, PT LRS juga melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri. Ekspansi itu antara lain ke Bangladesh, Singapura, Malaysia dan Filipina yang tentunya berdampak pada pemasukan negara dan eksposur global yang dapat mengharumkan nama Indonesia di bidang teknologi perkeretaapian.

Related Articles

Back to top button