Solusi Bangun Indonesia melalui Nathabumi Gandeng Pemkab Sumenep, Pemanfaatan RDF
Mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan.
Sakawarta, Jakarta – Anak usaha PT Semen Indonesia (SIG), yaitu PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) melalui unit pengelolaan limbah dan sampah Nathabumi, melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur.
Kolaborasi ini dalam hal pengelolaan sampah menjadi bahan bakar alternatif refuse-derived fuel (RDF).
Sebagai informasi, RDF adalah bahan yang mudah terbakar berasal dari sampah atau limbah rumah tangga dan bisnis, sebagai solusi pengganti batu bara.
Adapun penandatanganan kerja sama pemanfaatan RDF dilakukan oleh Direktur Manufacturing SBI Soni Asrul Sani dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo pada Jumat (6/9/2024) kemarin.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan rasa bangganya dengan kerja sama yang terjalin antara Pemkab Sumenep dengan mitra korporasi, di mana persoalan sampah yang selama ini dihadapi Kabupaten Sumenep bisa mendapatkan solusi meskipun belum terselesaikan sepenuhnya.
“Ini merupakan upaya dan terobosan serta komitmen kami untuk bersama-sama menjadikan sampah tidak hanya menjadi limbah dan mencemari lingkungan, tapi dapat bermanfaat bagi lingkungan dan kehidupan misalnya menjadi bahan bakar alternatif dengan proses co-processing, dan itu bisa dilakukan oleh SBI,” kata Achmad Fauzi dalam rilis pers resmi dikutip di Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jaringan kerja sama pengelolaan sampah dengan kota-kota lain di Indonesia, serta menjadi salah satu solusi dalam menjawab permasalahan sampah di Kabupaten Sumenep.
Direktur Manufacturing SBI Soni Asrul Sani menyambut baik kerja sama ini.
“Ini sejalan dengan visi kami dalam hal pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam bentuk pemanfaatan sampah sebagai bahan bakar alternatif dalam proses produksi di pabrik kami. SBI menjadi mitra yang memiliki pengalaman dalam hal ini,” kata Soni Asrul Sani.
Kabupaten Sumenep yang memiliki luas wilayah 2.093 kilometer persegi dengan 27 kecamatan, memiliki potensi timbulan sampah mencapai 116 ton per hari. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya populasi di wilayah ini. Saat ini populasi Kabupaten Sumenep mencapai 1,1 juta jiwa.
Dengan potensi yang cukup besar, Pemerintah Kabupaten Sumenep terus mencari berbagai alternatif teknologi untuk mengolah sampah menjadi lebih bermanfaat.
Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat atau keluarga maupun kegiatan industri baik organik maupun anorganik berupa plastik akan dijadikan Refuse-Derived Fuel (RDF) dan akan dimanfaatkan untuk bahan bakar alternatif di industri semen sebagai pengganti sebagian batu bara. Sedangkan sampah organik akan dijadikan kompos atau pupuk organik.
Diketahui, belum lama ini SBI melalui Nathabumi juga menjalin kolaborasi pemanfaatan bahan bakar alternatif RDF, dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta.