Menkominfo Dorong XL Axiata-Smartfren Merger, Ciptakan Investasi Telco Berkelanjutan
Supaya industri sehat, investasi berkelanjutan, perusahaannya pun lebih bagus.
Sakawarta, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan langkah merger dari dua operator seluler (opsel) XL Axiata dan Smartfren berpotensi dapat menciptakan investasi industri telekomunikasi atau telco berkelanjutan.
“Oh dampaknya bagus, nanti jadi ada tiga operator (telekomunikasi) dan sehat. Saya minta jangan sampai ada perang harga. Supaya industri sehat, investasi berkelanjutan, perusahaannya pun lebih bagus,” kata Budi Arie Setiadi kepada wartawan di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (1/5/2024).
Meski mendorong terjadinya merger di antara kedua operator seluler tersebut, Budi mengatakan tetap menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada kedua perusahaan.
Sebab, harus diselesaikan lewat skema Bussiness-to-Business (B2B) yang tentunya masing-masing kepentingan harus terakomodasi.
Usulan merger antara Smartfren dan XL Axiata sebenarnya sudah bergulir sejak 2023, bahkan Kominfo mengaku telah melakukan komunikasi pada kedua perusahaan untuk mendorong pengambilan keputusan tersebut.
Bahkan secara khusus Menkominfo pada akhir Maret 2024 kembali memberi pernyataan bahwa pihaknya memberikan restu untuk kedua operator seluler bisa melakukan konsolidasi.
Namun, hingga saat ini keduanya tampak belum menunjukkan adanya langkah untuk mengambil aksi tersebut. Menurut Budi, selain dapat meningkatkan kinerja perusahaan, nantinya apabila kedua perusahaan bergabung maka dapat berdampak juga pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Ujungnya kan ke pelayanan. Pokoknya kita harus meningkatkan terus pelayanan kita untuk memperbaiki kualitas (industri) telco atau opsel di Indonesia,” kata Budi.