Hot News

Rakornis BKKBN 2024, Indonesia Emas Harus Bebas dari Kelaparan dan Stunting

Rakornis Kemitraan BKKBN merupakan forum pertemuan untuk menggalang komitmen bersama BKKBN dengan para mitra.

Sakawarta, Jakarta – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan Tahun 2024 dan Kick Off Bakti TNI Manunggal Bangga Kencana-Kesehatan dan PPS.

Perhelatan ini digelar untuk mengoptimalkan peran mitra dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana dan mempercepat penurunan angka stunting.

“Rakornis Kemitraan BKKBN merupakan forum pertemuan untuk menggalang komitmen bersama BKKBN dengan para mitra. Tujuannya untuk menggalang komitmen bersama dalam mencapai Program Bangga Kencana dan upaya percepatan penurunan stunting,” kata Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara, Selasa (14/5/2024).

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan program intervensi penurunan stunting harus segera dilakukan secara konvergen, holistik, terintegrasi dan tepat sasaran.

Menurut dia, intervensi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang menjadi kunci untuk menyiapkan generasi berkualitas. Selain itu, ASI eksklusif juga penting sebagai kunci sukses penurunan stunting.

“ASI mengandung oksitosin dan prolaktin yang penting untuk pertumbuhan bayi dan perkembangan otak. Sehingga seorang ibu harus mampu menyusui minimal dua tahun sesering mungkin,” ujar dia.

Baca Juga  PBNU Bantah Sponsori Lima Tokoh Muda Nahdliyin Menghadap Presiden Israel

Ia mengatakan, Indonesia emas harus bebas dari kelaparan, stunting dan jangan lupa  kematian ibu dan bayi.

“Target kita 70 paling tinggi pada akhir 2030, hari ini masih 189/100 ribu ibu melahirkan. Jauh berbeda dengan negara tetangga yakni 4/100 ribu kelahiran,” ujar dia.

Ia berharap dengan pertemuan setiap pihak dalam rakornis bisa memperkuat kolaborasi dan kerja sama lintas sektor dan berbagai unsur yang terlibat dalam percepatan penurunan stunting mulai dari unsur pemerintah, komunitas, dunia usaha, akademisi, dan media massa.

“Dengan demikian angka stunting yang kini masih berada di 189/100 ribu ibu melahirkan bisa diturunkan sesuai target 70 pada akhir 2040,” ujarnya.

Related Articles

Back to top button