AFI Luncurkan AXA Health Protector, Solusi Asuransi Kesehatan Inovatif
Apabila terjadi inflasi medis, biaya premi nasabah tetap berada pada level yang terjaga.
Sakawarta, Jakarta – AXA Financial Indonesia (AFI) meluncurkan AXA Health Protector sebagai solusi terbaru asuransi kesehatan inovatif dan nyaman kepada masyarakat di tanah air.
“Kami yakin produk ini akan membawa gelombang kepercayaan dan keyakinan baru bagi nasabah kami, dan akan membuat asuransi kesehatan lebih inklusif di Indonesia,” ujar Presiden Direktur AXA Financial Indonesia Niharika Yadav di Jakarta, dikutip Selasa (10/9/2024).
Berdasarkan Survei Mercer Marsh Benefits (MMB) 2021-2023, Indonesia mengalami peningkatan inflasi medis hingga mencapai 13,6 persen pada tahun 2023, lebih tinggi dari proyeksi Asia sebesar 11,5 persen dan melebihi inflasi ekonomi di angka 3,3 persen per Agustus 2023.
Survei Global Medical Trends 2024 yang dirilis oleh Willis Tower Watson turut mencatatkan Indonesia sebagai salah satu dari tiga negara di Asia Pasifik dengan inflasi biaya kesehatan tertinggi di dunia, setelah Filipina dan Malaysia.
Hal ini mengakibatkan layanan kesehatan terbaik menjadi sulit untuk dijangkau oleh masyarakat. Situasi kenaikan inflasi medis (biaya perawatan, obat-obatan, laboratorium, dan lain-lain) berdampak secara langsung terhadap kenaikan biaya per klaim dan jumlah klaim asuransi yang bisa mencapai hingga 40 persen, sehingga menjadi beban bagi nasabah.
Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) juga mencatatkan rasio klaim terhadap premi asuransi kesehatan mencapai 105,7 persen pada semester I tahun 2024, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, yakni 103,7 persen.
Sementara, klaim asuransi pada periode semester I 2024 meningkat 26 persen hingga Rp11,83 triliun, yang berarti memberikan dampak besar terhadap industri asuransi jiwa Indonesia dan mencerminkan semakin banyak orang memanfaatkan layanan asuransi jiwa untuk kebutuhan medis.
Karena itu, lanjutnya, AFI berkomitmen menghadirkan manfaat perlindungan kesehatan yang inovatif bagi nasabah dengan mekanisme pengendalian kenaikan premi di masa depan.
Artinya, apabila terjadi inflasi medis, biaya premi nasabah tetap berada pada level yang terjaga.
“Saya berharap produk ini akan memberikan gelombang pertumbuhan baru bagi kami dengan kontrol yang lebih baik terhadap kenaikan premi,” kata dia.