
Sakawarta.com, Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Hotel Amaroossa Grande, Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (18/6/2025).
Perwakilan BGN Rima Nurisa Brahmani menjelaskan, program MBG merupakan langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan gizi dan perekonomian warga.
Kata Rima Nurisa Brahmani, Makanan Bergizi Gratis ini merupakan Program Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai Indonesia emas.
Ia menekankan bahwa pemerintah terus bekerja keras untuk memenuhi aspek gizi masyarakat dimulai dari anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Tentunya Badan Gizi Nasional hadir sebagai langkah strategis untuk memperkuat koordinasi, sinergi, dan integrasi program-program gizi di tingkat nasional maupun di daerah,” ucap Rima Nurisa dalam keterangannya dikutip Minggu (22/6/2025).
Melalui BGN, diharapkan upaya penanganan masalah gizi dapat dilakukan secara lebih terpadu, efektif, dan berkelanjutan.
Ia mengungkapkan, Program MBG juga dapat mencegah stunting, di mana anak dalam kondisi gagal tumbuh berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak yang berada di bawah standar.
“Stunting dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan fisik, meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, dan mengancam perkembangan kognitif bagi seseorang,” tutur Rima.
Rima menekankan, Program MBG juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.
Maka itu, Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok bahan baku makanan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Adapun ketentuan dalam mendirikan dapur sehat untuk menjangkau ribuan penerima manfaat.
“Satu SPPG mempunyai sasaran utama 3.000 anak sekolah dengan jarak 15 sampai 20 menit dari dapur ke sekolah dan menu makanan yang disediakan harus bervariasi, wajib diperhatikan nilai gizi dari setiap makanan tersebut,” tutur Rima.
Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional.
“Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. Satu SPPG menyerap 45-50 petugas untuk memasak makanan,” ucapnya.
Selain memastikan kecukupan gizi dalam setiap porsi MBG, SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengelolaan limbah di setiap dapur MBG dengan ketat.
Ia mengimbau masyarakat yang berminat menjadi mitra Badan Gizi Nasional, dapat melakukan pendaftaran melalui laman resmi BGN.
Sebagai informasi, Badan Gizi Nasional atau BGN merupakan Lembaga Negara non-Kementerian untuk pemenuhan gizi nasional dalam mendukung penuh program Makan Bergizi Nasional (MBG) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.