Teknologi

Cetta dan Zicare Komit Tingkatkan Portfolio dan Raup Pendapatan hingga Lima Kali Lipat

Kolaborasi strategi penjualan antara kedua perusahaan yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan hingga lima kali lipat di akhir tahun 2024 ini.

Sakawarta, Jakarta – Perusahaan penyedia layanan Information Technology (IT) dan pengembang perangkat lunak PT. Cetta Trans Digital (Cetta) mengumumkan kerjasamanya dengan Zicare, platform digitalisasi layanan rumah sakit di Indonesia.

Kerja sama ini berfokus pada pengembangan perangkat lunak EMR (Electronic Medical Records) untuk fitur-fitur terbaru layanan EMR Zi.Care.

VP Product & Business Development Cetta Sufi Yusof mengatakan kerja sama ini dilakukan Cetta sejalan dengan besarnya potensi dari Zi.Care untuk meningkatkan portfolio sekaligus pendapatan Cetta.

“Kami optimis langkah ini akan membuka banyak peluang baru dalam pengembangan bisnis Cetta dan Zi.Care, khususnya dalam hal kolaborasi strategi penjualan antara kedua perusahaan yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan hingga lima kali lipat di akhir tahun 2024 ini,” kata Sufi Yusof dalam rilis persnya dikutip di Jakarta, Sabtu (6/7/2024).

Adapun fitur terbaru dari Zi.Care Assistant ini merupakan teknologi EMR berbasis AI pertama yang akan diterapkan di Indonesia. Fitur ini akan memudahkan dokter dalam membuat diagnosis dan menginputnya ke dalam sistem yang terhubung dengan departemen penunjang medis terkait di rumah sakit.

Zi.Care MRI. Foto: ist.

CEO Zi.Care Jessy Abdurrahman menyadari krusialnya tugas dokter dalam menegakkan diagnosa, sehingga penting untuk memastikan agar para dokter dapat berfokus pada hal tersebut.

Baca Juga  JBL Makes Earbuds (For Every-One), Pengalaman Audio Berbeda

“Misalnya, pada salah satu fitur yang tengah dikembangkan oleh Zi.Care, dokter tidak lagi perlu mengisi terlalu banyak kolom pada sistem EMR,” kata dia.

Dia menambahkan, design UI kolaborasi nantinya akan jauh lebih simpel namun semakin canggih.

“Se-simple menulis pada selembar kertas, kemudian teknologi AI terintegrasi kami yang akan membantu mengorganisirnya. Pengembangan fitur ini juga akan langsung terhubung dengan SATUSEHAT,” kata Jessy Abdurrahman.

Teknologi AI dari Zi.Care ini akan dapat diadopsi oleh dokter dan rumah sakit pada Agustus 2024. Cetta berharap perkembangan teknologi AI Generatif di bidang kesehatan semacam ini akan berkontribusi terhadap kemajuan peningkatan layanan kesehatan di Indonesia, sejalan dengan cetak biru Pemerintah Indonesia untuk transformasi digital dan inisiatif visi Indonesia digital tahun 2045.

Related Articles

Back to top button