EventLifestyle

GWK Cultural Park Dukung Literasi Budaya Seni Tari Melalui Program GWK Me.Nari

Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, proses belajar menari ini justru menjadi daya tarik wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.

Sakawarta, Bali – GWK Cultural Park hadirkan program bertajuk GWK Me.Nari, sebuah edukasi budaya seni tari Bali kepada siswa/i Sekolah Dasar di sekitar GWK Cultural Park dalam bentuk pembelajaran menari bersama.

Kegiatan ini diselenggarakan tanpa dipungut biaya apapun, dimana para pelatih tari adalah penari tetap GWK lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Program yang disambut positif oleh siswa, sekolah, maupun orang tua, telah diluncurkan pada akhir tahun lalu dan telah terdaftar lebih dari 300 siswa/i untuk mengikuti pembelajaran rutin yang berlangsung dari Senin hingga Jumat.

Berkolaborasi dengan Departemen Attraction & Event GWK, dimana setelah 3 minggu pelatihan, dilaksanakan evaluasi serta pemberian apresiasi berupa piala bagi peserta dengan nilai terbaik pada Minggu, 11 Februari 2024.

Sebanyak 118 siswi dan 41 siswa telah dinyatakan siap untuk mengikuti evaluasi Tari Wirayuda dan Tari Pendet. Makna dari Tari Wirayuda adalaha siap dan berani berperang dalam membela tanah air dari ancaman musuh. Sedangkan Tari Pendet, ditujukan sebagai bentuk ucapan selamat datang atas turunnya Dewa di Bumi. Dihadiri oleh lebih dari 400 orang, kegiatan evaluasi ini mendapatkan sambutan dan dukungan baik dari seluruh orang tua siswa/i serta seluruh pihak yang terlibat.

Baca Juga  60 Persen Sampah di IKN Harus Bisa Dikonversi Menjadi Energi dan Hasilkan Produk Baru

“Tidak hanya melalui GWK Me.Nari, kami berupaya terus konsisten dalam mendukung pelestarian budaya Bali. Bahkan setelah program GWK Me.Nari ini, kami akan lanjutkan dengan program GWK Menabuh alat musik, salah satunya Gamelan Bali. Program tersebut akan lebih lagi melibatkan sekolah-sekolah dan semakin banyak juga nilai-nilai warisan budaya yang dapat kita rawat, pertahankan dan lestarikan bersama,“ kata Operation Director GWK Cultural Park Stefanus Yonathan Astayasa melalui keterangan tertulis, Jumat (16/2/2024).

Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, proses belajar menari ini justru menjadi daya tarik wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara. Bahkan terdapat beberapa turis dari Eropa seperti Jerman dan Belanda datang khusus ke GWK untuk menyaksikan pementasan belajar seni tari tersebut.

Salah satu kegiatan rutin yang diadakan GWK setiap harinya adalah pementasan tari reguler di setiap jam. Pementasan reguler berupa 15 Pertunjukan Tari oleh Sanggar yang dimiliki GWK termasuk Tari Kecak yang dikolaborasikan dengan Ogoh-ogoh.

Related Articles

Back to top button