HKI Ajak Masyarakat Sulap Kertas Bekas Jadi Cinderamata, Tegaskan Komitmen ESG
Menghadirkan nilai tambah bagi ekosistem dan komunitas di sekitar wilayah operasionalnya.

Sakawarta, Jakarta – PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) melakukan pengolahan kertas bekas menjadi kalender perusahaan dan cinderamata dengan melibatkan masyarakat melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti menjelaskan, ini sekaligus menegaskan komitmen pihaknya dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan merupakan bentuk nyata penerapan prinsip berkelanjutan di perusahaan.
“Program TJSL ini adalah creating shared value (CSV). Kami memberdayakan masyarakat sekaligus mengurangi sampah kertas. Hasilnya berupa cinderamata dari olahan kertas bekas untuk branding perusahaan,” kata Aji dalam keterangannya dikutip Senin (17/3/2025).
Ia menuturkan, HKI mengolah limbah kertas sebanyak 1,9 ton menjadi kalender meja dan cinderamata perusahaan.
Adapun dalam proses produksi kalender meja recycle, HKI berkolaborasi dengan UMK Kertas Kertasan.
“Proses pengolahan terdiri atas penggilingan, pencetakan, dan pengeringan kertas bekas yang kemudian disusun menjadi kalender. Terdapat juga greetings card dalam paket kalender meja HKI yang mengandung biji bayam hingga dapat ditanam,” ujarnya.
Tidak hanya kalender, kata dia, HKI juga mengolah kertas bekas menjadi berbagai jenis cinderamata perusahaan, seperti sampul buku agenda, tempat tisu, kotak penyimpanan serbaguna, dan tempat pensil.
Proses produksi cinderamata ini dilakukan dengan menganyam kertas bekas yang dirangkai sehingga hasilnya menyerupai produk dari rotan.
“Pembuatan cinderamata perusahaan berkolaborasi dengan Komunitas Salam Rancage dengan memberdayakan kelompok ibu rumah tangga dari Gang Kodir, Bogor Utara,” ujarnya.
Ia menekankan, kedua inisiatif ini selaras dengan prinsip ESG yang diterapkan perusahaan secara konsisten.
“Kami percaya ESG dan keberlanjutan bukan sekadar tren sesaat. Ini adalah kewajiban perusahaan dalam menjalankan bisnis secara bertanggung jawab. Melalui inisiatif ini, kami mengurangi sampah sekaligus membantu perekonomian masyarakat,” tutur Aji.
Ia memastikan, HKI akan terus mengembangkan program-program TJSL berkelanjutan untuk menghadirkan nilai tambah bagi ekosistem dan komunitas di sekitar wilayah operasionalnya.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2024 HKI telah melaksanakan puluhan program TJSL pada pilar lingkungan, sosial, dan ekonomi di Pulau Jawa dan Sumatra. Hingga akhir tahun 2024 juga, HKI telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±435,92 km. Adapun ruas tol lainnya yang masih dalam proses konstruksi yaitu Tol Lingkar Pekanbaru (30,57 km), Betung-Jambi Seksi IA, (30,8 km) Betung-Jambi Seksi 1B (31,6 km), Betung-Jambi Seksi 2A (35,92 km), Betung-Jambi Seksi 2B (18,40 km), Betung-Jambi Seksi IV (18,5 Km), Palembang-Betung Seksi III (14,6 km), dan Palembang-Betung Struktur (10,12 km). Selain itu, Untuk proyek non-JTTS, HKI juga tengah mengerjakan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II (11,2 km) dan Jalan Tol Jakarta – Cikampek Selatan II Paket IIA (11,3 km).