Lifestyle

Kolaborasi in-Lite dan Seniman Visual Gunakan Lampu sebagai Media Lukis di Jakarta PROVOKE 2024

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang keterkaitan cahaya dengan seni, sekaligus mendorong inovasi dan kreativitas bagi masyarakat.

Sakawarta, Jakarta — Menyambut tahun kesepuluh dalam menyediakan solusi pencahayaan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, in-Lite LED hadir dalam acara Jakarta PROVOKE! 2024 untuk mendukung karya seni para seniman visual Jakarta.

Berkolaborasi dengan dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, in-Lite menyumbangkan beberapa alat penerangan guna membantu proses berkaryanya para seniman.

Tidak berhenti di situ, in-Lite berkolaborasi dengan Visual Artist dan Photographer Ve Dhanito (Ve) menghadirkan instalasi seni berjudul “Survival” yang bercerita tentang perjalanan pribadi Ve serta Visual Artist Eko Banding yang akan memandu workshop melukis lampu bagi para pencinta seni, mengajak mereka untuk berkreasi secara langsung.

Kehadiran in-Lite pada acara Jakarta PROVOKE! 2024 merupakan kontribusi nyata pada seniman visual serta penikmat seni dalam rangkaian menyemarakkan ulang tahun DKI Jakarta yang ke-497.

in-Lite berkolaborasi dengan para seniman visual membekali para penikmat seni dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan cahaya secara efektif sebagai media dalam seni.

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang keterkaitan cahaya dengan seni, sekaligus mendorong inovasi dan kreativitas bagi masyarakat.

General Manager Marketing in-Lite LED, Fransiska DarmawanVisual Artist dan Photographer Ve, dan Visual Artist Eko Banding. Foto: ist.

Pada acara ini, in-Lite membagikan beberapa tips menarik untuk menggunakan lampu sebagai media untuk melukis. Yuk, kita simak bersama:

  1. Memahami Peran Krusial Pencahayaan dalam Proses Berkarya

Fungsi pencahayaan selain banyak ditemukan pada sektor properti dan dekorasi rumah, hal ini juga memainkan peran yang penting dalam proses berkarya seni.

Cahaya tidak hanya membantu seniman melihat detail karya mereka dengan jelas, tetapi juga menunjang seniman untuk dapat membangun suasana dan mood dari karyanya sendiri.

Dengan pencahayaan yang tepat juga, para seniman dapat menonjolkan detail, warna, dan tekstur karya yang diinginkan, sekaligus membantu mengurangi kelelahan mata, memungkinkan seniman bekerja lebih lama dan lebih fokus.

General Manager Marketing in-Lite LED, Fransiska Darmawan turut menyampaikan pentingnya aspek penerangan dalam perjalanan berkaryanya para seniman dan dukungan nyata dalam acara Jakarta PROVOKE!2024.

“in-Lite menggandeng para seniman dan kurator di Jakarta PROVOKE! 2024 agar dapat mengoptimalkan karya seninya to the next level. Bersama Ve dan Eko Banding, kami berharap kerja sama ini dapat memperluas makna pencahayaan bagi kebutuhan masyarakat yang begitu beragam. Tak hanya membawa manfaat bagi pemilik hunian, namun seniman pun juga dapat menjadikan aspek penerangan sebagai pembawa nilai tambah bagi karyanya,” dalam rilis pers dikutip Sabtu (22/6/2024)

  1. Pilih Teknik Pencahayaan dan Tipe Lampu yang Tepat

Menguasai cahaya layaknya menguasai alat musik baru bagi seniman visual. Tak hanya teknik dan imajinasi, pencahayaan berperan krusial dalam menciptakan karya yang memukau. Tiga teknik umum yang sering digunakan adalah general lighting, sumber penerangan utama yang menampilkan seluruh karya secara jelas.

Back lighting, cahaya dari belakang objek yang menghasilkan efek siluet dramatis dan menambah dimensi, serta installation lighting, di mana cahaya menjadi bagian integral dari karya seni itu sendiri.

Seniman pun dapat memilih lampu yang sesuai, seperti spotlight untuk penekanan area tertentu, floodlight untuk area luas, atau neonflex yang merupakan lampu striplight berbentuk selang tanpa titik lampu (dotless) yang fleksibel dan dapat dipotong sesuai kebutuhan yang fleksibel.

Baca Juga  Dua Produk Lampu Andalan in-Lite untuk Kebutuhan Seni Rupa

Dengan mengombinasikan teknik dan lampu ini, seniman dapat bereksperimen dan menemukan gaya pencahayaan khas mereka.

  1. Memilih Warna yang Tepat untuk Melukis Emosi dan Pesan

Pemilihan warna cahaya sangat bergantung pada tema, mood, medium, dan lokasi karya seni, baik dalam maupun luar ruang. Untuk karya dengan mood gembira, seniman dapat menggunakan general lighting berwarna putih atau semu yang cerah dan merata untuk menciptakan suasana positif.

Selain itu, dengan bermain bayangan dan menekankan detail tertentu, seniman dapat menyoroti aspek emosional atau tematik dalam karyanya, memberikan dimensi tambahan dan memperdalam interpretasi visual yang diinginkan.

  1. Gunakan Lampu Sebagai Pesan Simbolik Dalam Karya

Aspek yang tak terpisahkan dalam membangun sebuah karya seni visual adalah penerangan dan warna. Kedua aspek tersebut juga menjadi bagian penting dalam art installation “Survival”, karya seni dari Ve bersama dengan in-Lite. Sebagai seorang fotografer konseptual yang suka mengkombinasikan fotografi dengan seni instalasi dan kolase media campur, Ve sangat bergantung pada aspek penerangan dan warna untuk menyampaikan karyanya.

Sebagai seniman visual yang sudah berpengalaman bertahun-tahun menciptakan karya seni, Ve juga menekankan pentingnya memilih penerangan yang tepat dalam berkarya terutama dalam menciptakan karya visual yang unik dan mengesankan. Warna dan penerangan yang tepat tentunya akan menyampaikan pesan yang lebih mudah dipahami juga bagi masyarakat.

Dalam kesempatan ini, Ve juga menjelaskan beberapa hal terkait instalasi seninya. Karyanya terbagi dalam tiga layer untuk mendeskripsikan perjalanan hidupnya, yakni Fear, Fight, dan Freedom. Pada ketiga bagian tersebut, Ve hendak menggambarkan dinamika kehidupan yang manusia hadapi kerap terdiri dari berbagai situasi yang membahayakan, baik ancaman yang sifatnya dari luar, ataupun yang datang dari dalam diri sendiri.

Pada kesempatan ini, Visual Artist dan Photographer Ve Dhanito (Ve) mengatakan “Salah satu ilustrasi yang hendak saya gunakan adalah bagaimana pada bagian fight, saya menggunakan neonflex pink dari in-Lite yang tentunya dapat mempertebal visual ambience yang ingin saya bangun serta dibantu dengan ilusi infinity mirror yang terpasang untuk membangun efek repetisi yang tidak terbatas. Kombinasi kedua elemen tersebut menciptakan kesan yang lembut namun juga berani untuk survive dalam menghadapi tekanan secara terus menerus.”

Selain menyajikan instalasi seni, in-Lite bersama dengan seniman visual Eko Banding menyajikan workshop melukis lampu dengan menggunakan produk terbaru in-Lite, yaitu wall-lamp indirect lighting. Tidak hanya berfungsi untuk mendekorasi rumah, produk ini juga merupakan salah satu solusi pencahayaan bagi karya seni visual yang ingin dipamerkan atau dilihat oleh masyarakat.

“Produk penerangan indirect lighting sudah lama dikenal sebagai salah satu solusi pencahayaan yang lebih lembut dan dapat membangun kesan sejuk bagi mata. Tentu ini akan membantu para seniman visual untuk memajang karyanya dan lebih nyaman dilihat juga bagi para penikmatnya”, kata Fransiska Darmawan.

Seniman Visual Eko Banding menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat dan in-Lite atas dukungan dalam suksesnya workshop melukis lampu.

“Sebagai representatif seniman di Jakarta PROVOKE! 2024, visi saya sejalan dengan in-Lite dalam menyediakan ruang kreasi dan inovasi bagi masyarakat dan penikmat seni. Saya berharap acara ini menjadi batu pijakan bagi para penikmat seni untuk terus mengasah kemampuan dan menghasilkan karya yang indah dan bermakna,” kata dia.

Related Articles

Back to top button