Laba Bersih Avrist Assurance Tahun 2023 Meningkat Jadi Rp144,5 Miliar
Dengan berakhirnya pandemi Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi nasional yang membaik, maka perekonomian Indonesia akan memiliki masa depan yang cerah.
Sakawarta, Jakarta – Presiden Direktur PT Avrist Assurance (Avrist) Simon Imanto mengatakan laba bersih perseroan menjadi Rp144,5 miliar pada 2023 atau meningkat 18,3 persen year-on-year (yoy) dari Rp122,2 miliar pada 2022.
Simon Imanto percaya dengan berakhirnya pandemi Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi nasional yang membaik, maka perekonomian Indonesia akan memiliki masa depan yang cerah.
“Didukung fundamental kuat dan pangsa pasar yang besar,” ujar Simon dikutip di Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Menurut Simon, masih banyak peluang bagi industri asuransi domestik untuk berkembang, mengingat populasi yang berusia muda serta tingkat penetrasi asuransi jiwa yang masih rendah.
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta ASEAN Insurance Surveillance Report 2022, ia menyampaikan bahwa tingkat penetrasi asuransi di Indonesia baru 2,7 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya.
Sementara, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) juga menunjukkan bahwa peningkatan inklusi asuransi belum signifikan, yaitu hanya naik sebesar 3,48 persen dalam kurun tiga tahun, yakni dari 13,15 persen pada 2019 menjadi 16,63 persen pada 2022.
Simon menuturkan, untuk memanfaatkan peluang tersebut, pihaknya mengembangkan berbagai inovasi proses bisnis dengan menerapkan digitalisasi serta pola operasional yang mendukung peningkatan pertumbuhan bisnis di seluruh kanal distribusi, termasuk dengan mengembangkan unit usaha syariah.
Simon optimis dengan kondisi keuangan perusahaan yang sehat, Avrist mampu menyelesaikan spin-off (pemisahan) unit usaha syariah (UUS) segera sesuai dengan ketentuan POJK Nomor 11 Tahun 2023.
Saat ini, pihaknya sedang menyempurnakan struktur organisasi unit syariah, termasuk membentuk satuan kerja.
“Avrist juga sudah menyiapkan produk-produk asuransi jiwa syariah baru untuk mendukung penjualan unit syariah menuju spin-off, seperti produk Syariah Investa Optima Pro yang sudah mulai dipasarkan melalui saluran distribusi keagenan setelah mendapatkan persetujuan dari OJK,” katanya.