Bisnis

Sarinah Siap Ekspansi Bisnis Kelola Toko dan Ritel di Kawasan Pariwisata hingga Transportasi

Sarinah juga telah membuka toko ritel di Bandara Perth, Australia.

Sakawarta, Jakarta – PT Sarinah (Persero) menyatakan segera mengekspansi lini bisnisnya sebagai pengelola toko dan ritel di kawasan pariwisata dan transportasi seperti bandara, serta stasiun kereta api.

“Kita akan ekspansi menjadi pengelola toko dan pengelola ritel, terutama di tempat-tempat turis dan di transportation center. Contoh misalnya airport, kemudian kereta api, dan lain-lain,” ujar Direktur of Retail and Business Development PT Sarinah Selfie Dewiyanti dalam acara Era Baru Pariwisata di Jakarta, Jumat (27/9/2024).

Sebagai bagian dari perusahaan plat merah InJourney, Sarinah melakukan transformasi tersebut guna mempromosikan produk ritel buatan dalam negeri kepada para wisatawan, sehingga bisa memacu pertumbuhan ekonomi dan ekosistem kepariwisataan yang berkelanjutan.

Salah satu proses ekspansi yang telah dilakukan oleh pihaknya yakni membuka Galeri Sarinah yang ada di Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Halim dan juga Padalarang.

“Stasiun Whoosh di Halim dan Padalarang itu ada Sarinah galerinya, jadi kalau kita melihat semua tenant yang ada di stasiun Whoosh atau stasiun KCIC itu dikelola oleh Sarinah,” ujarnya.

Tak hanya melakukan ekspansi bisnis di dalam negeri, Sarinah juga telah membuka toko ritel di Bandara Perth, Australia, serta saat ini tengah menjajaki untuk membuka toko di Amsterdam, Belanda.

Baca Juga  OIKN dan DIFC Sepakat Kembangkan Pusat Keuangan di IKN Nusantara

“Kemudian nantinya kita bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, di Amsterdam. Kenapa kita memilih Australia dan Amsterdam? Karena kedua negara ini memiliki masyarakat yang luar biasa tinggi, jumlahnya untuk masyarakat Indonesia, dan kemudian juga ada benang merah antara Indonesia dan negara-negara tersebut,” ujar dia dikutip dari Antara.

Adapun setelah melakukan transformasi gedung Sarinah di Jakarta pada Maret 2022, kini PT Sarinah (Persero) mencatat adanya lonjakan kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan yang sudah dibangun sejak 1966 tersebut, yakni menjadi 30.000 orang per hari, dari sebelumnya hanya 1.000 orang per hari.

Related Articles

Back to top button