Semen Indonesia Bagikan Dividen Rp572 Miliar dalam RUPST Tahun 2024
Sebesar 26,36% atau Rp572 miliar ditetapkan sebagai dividen tunai. Sebesar 73,64% atau Rp1,598 triliun ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
Sakawarta, Jakarta – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 di Jakarta pada Rabu (3/5/2024) dengan salah satu hasil pembagian dividen sebesar Rp572 miliar.
“Kami menyelenggarakan RUPST 2024 di Jakarta, dengan beberapa poin agenda pembahasan, di antaranya pembayaran dividen dan persetujuan laporan keuangan tahun buku 2023,” demikian keterangan dikutip dari Instagram @sig.id, di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).
Dalam keterangannya, SIG mengemukakan bahwa RUPST tersebut menyetujui penetapan penggunaan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2023 sebesar Rp2,17 triliun.
Baca juga: Semen Indonesia Catat Laba Bersih Rp472 Miliar pada Kuartal I 2024
“Sebesar 26,36% atau Rp572 miliar ditetapkan sebagai dividen tunai. Sebesar 73,64% atau Rp1,598 triliun ditetapkan sebagai cadangan lainnya,” kata SIG.
SIG menekankan, pembagian dividen secara rutin kepada para pemegang saham merupakan bentuk komitmen Perseroan untuk memberikan nilai tambah atas kepercayaan dan dukungan yang selama ini diberikan.
“Melalui kebijakan yang terukur dengan tidak mengabaikan kondisi keuangan Perseroan dan kondisi ekonomi serta industri ke depannya,” katanya.
Sementara, ihwal penetapan sebagian laba bersih tahun 2023 sebagai cadangan lainnya diyakini akan memperkuat struktur permodalan SIG untuk memastikan operasional dapat berjalan dengan baik di tengah risiko yang membayangi sepanjang tahun ini.
Perseroan yang saat ini dipimpin oleh Donny Arsal sebagai Direktur Utama Semen Indonesia tersebut juga menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan kapabilitas demi menjaga kepemimpinan pasar, kinerja positif, dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Baca juga: Semen Indonesia (SIG) Pasok 4.000 Ton per Hari Kebutuhan Pembangunan Infrastruktur IKN
“Sehingga dapat selalu memberikan nilai tambah kepada pemegang saham,” terangnya.
Di tengah situasi geopolitik di Timur Tengah, SIG terus melakukan evaluasi dampaknya terhadap ekonomi global, termasuk Indonesia, khususnya pada harga energi dan komoditas, serta inflasi, yang secara langsung maupun tidak langsung berpotensi memengaruhi bisnis Perseroan.