Event

Suara PSI Dekati 4 Persen Masuk DPR, Grace Natalie: Wajar, Kita Tunggu Saja Hasil KPU

Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi, di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat.

Sakawarta, Jakarta – Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menilai wajar terkait adanya penambahan suara PSI saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara berkala melakukan update rekapitulasi hasil penghitungan sementara perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional untuk anggota DPR RI.

Oleh karena itu, Grace Natalie mengingatkan semua pihak agar tidak tendensius dalam menyikapi penambahan suara untuk PSI.

“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace Natalie dalam siaran resmi PSI di Jakarta, dikutip Minggu (3/3/2024).

Mantan presenter televisi swasta itu menuturkan, berbagai kemungkinan masih dapat terjadi selama KPU masih dalam proses merekapitulasi suara para pemilih dalam Pemilu 2024.

Rekapitulasi suara sementara KPU menunjukkan PSI, partai yang saat ini dipimpin oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, memperoleh 3,13 persen suara atau sekitar 2,4 juta pemilih untuk anggota DPR RI per Minggu (3/3/2024) pukul 09.00 WIB.

Dalam periode waktu itu, suara yang terhitung mencapai 65,79 persen. Dengan demikian, PSI hanya membutuhkan kurang dari satu persen suara, tepatnya 0,87 persen suara, untuk dapat mencapai ambang batas parlemen (parliamentary threshold) empat persen agar bisa kadernya bisa mendapat kursi di DPR.

Baca Juga  Resmi Dibuka, HOMEDEC 2024 Berikan Gebyar Hadiah Kejutan ke Pengunjung

Jika berhasil mencapai ambang batas, maka untuk pertama kalinya, PSI dapat menduduki kursi DPR RI di Senayan. Grace optimis partainya dapat mencapai ambang batas parlemen.

“Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi, di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat,” katanya.

Dalam beberapa hasil hitung cepat (quick count) lembaga survei, salah satunya dari Indikator, PSI memperoleh 2,66 persen suara, sementara hasil rekapitulasi sementara KPU (real count) 3,13 persen. Ada perbedaan sampai 0,47 persen dari dua perhitungan itu.

Grace menilai perbedaan itu tidak hanya dialami PSI, tetapi juga partai-partai lain. Berdasar hasil quick count Indikator, suara PKB dan Partai Gelora juga lebih besar di rekapitulasi suara KPU dibandingkan dengan hasil hitung cepat.

Oleh karena itu, Grace menyesalkan penilaian beberapa pihak yang dia nilai tendensius terhadap PSI.

“Kenapa yang disorot hanya PSI? Bukankah kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung,” kata Grace.

Dia pun mengajak seluruh pihak bersikap adil dan proporsional.

“Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik,” kata Grace Natalie petinggi PSI itu.

Related Articles

Back to top button