Ekonomi

BP Tapera Dampingi Wamen PKP Fahri Hamzah ke NTB, Sosialisasi Program Tiga Juta Rumah

NTB menduduki peringkat 6 provinsi di Indonesia dengan kontribusi penyaluran sebanyak 251 unit rumah.

Sakawarta, Jakarta – Komisioner Badan Pengelolaan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho mendampingi kunjungan kerja Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Fahri Hamzah dalam menyosialisasikan “Program Pembangunan Tiga Juta Rumah untuk Rakyat” ke Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (16/11/2024).

Heru Pudyo Nugroho melaporkan, hingga akhir Oktober 2024 pihaknya telah merealisasikan 185.261 unit rumah senilai Rp22,89 triliun, terdiri dari 179.917 unit rumah disalurkan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan 5.344 unit rumah disalurkan melalui Tapera.

Heru menjelaskan, dalam merealisasikan FLPP, NTB menduduki peringkat 13 provinsi di Indonesia dengan kontribusi penyaluran sebanyak 3.817 unit rumah senilai Rp495 miliar.

“Kabupaten Lombok Barat menjadi Kabupaten/Kota tertinggi di Nusa Tenggara Barat dengan realisasi sebesar 2.618 unit rumah,” kata Heru dalam rilis pers resmi dikutip di Jakarta, Senin (18/11/2024).

Sedangkan untuk skema Tapera, NTB menduduki peringkat 6 provinsi di Indonesia dengan kontribusi penyaluran sebanyak 251 unit rumah.

“Sebagai badan yang dibentuk untuk menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang dan berkelanjutan untuk pembiayaan perumahan dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah yang layak dan terjangkau bagi peserta, sekaligus sebagai Operator Investasi Pemerintah, BP Tapera akan terus berkomitmen menjalankan amanah yang diberikan sesuai dengan peraturan yang ada,” katanya.

Sementara, kedatangan Fahri Hamzah ke NTB dalam rangka menyosialisasikan program pembangunan 3 juta rumah per tahun bagi rakyat Indonesia.

Baca Juga  Kementerian PUPR Kebut Pembangunan Hunian di IKN

Fahri mengatakan saat ini ada sekitar 80 juta keluarga di Indonesia 50 juta keluarga sudah memiliki rumah, namun masih ada sekitar 20 keluarga yang belum memiliki rumah atau justru rumahnya tidak layak huni.

“Misi presiden memastikan tidak ada lagi orang yang tinggal di gubuk-gubuk yang tidak layak, memastikan tidak ada orang yang tinggal dibantaran kali,” kata Fahri.

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Sumbawa ada 166.433 kepala keluarga namun hanya ada 117.594 unit rumah di Kabupaten Sumbawa. Dia mengasumsikan bahwa ada satu rumah yang dihuni lebih dari satu kepala keluarga.

“Inti dari kebijakan presiden khususnya di bidang ekonomi ada dua, kita kaya dan kita akan tunjukkan dengan kekayaan itu kita akan selesaikan semua persoalan maka keluar kebijakan untuk membangun 3 juta rumah setiap tahun.” kata Fahri.

Dia berharap keterlibatan dan keaktifan Pemerintah Kabupaten untuk memastikan data-data yang diberikan kepada pemerintah pusat akurat, sehingga jumlah sasaran dari program 3 juta rumah Presiden Prabowo bisa menjadi solusi untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

Sementara, Pjs Bupati Kabupaten Sumbawa Dr Najamudin Amy berharap dengan kehadiran Fahri Hamzah, bisa membantu menyelesaikan persoalan rumah bagi masyarakat miskin bahkan menjadikan Sumbawa sebagai proyek percontohan pembangunan rumah untuk mengentaskan kemiskinan.

“Mudah-mudahan bisa dibantu oleh pak Wamen, bahkan Sumbawa bisa menjadi pilot project program pembangunan 3 juta rumah,” kata Najam.

Usai menggelar pertemuan, Fahri Hamzah beserta BP Tapera dan rombongan Kementerian PKP melakukan kunjungan ke salah satu perumahan di Kabupaten Sumbawa, yaitu perumahan Alam Kerato Asri yang terletak di Lempeh, Sumbawa.

Related Articles

Back to top button