Ekonomi

Dana APBN Kurang, Maruarar Sirait Jajaki Kerja Sama dengan World Bank Kejar Tiga Juta Rumah

Jika hanya mengandalkan APBN, kami hanya mampu membangun rumah sebanyak 257.000 rumah.

Sakawarta, Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) melakukan pertemuan dengan delegasi World Bank atau Bank Dunia sebagai bagian dari upaya penjajakan peluang kerja sama dalam rangka mewujudkan target “Program Tiga Juta Rumah per Tahun”.

“Jika hanya mengandalkan APBN, kami hanya mampu membangun rumah sebanyak 257.000 rumah” ujar Menteri PKP Maruarar Siarait dalam rilis pers dikutip di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Menteri Ara mengatakan Kementerian PKP ini bersifta teknis dan strategis, sehingga diperlukan langkah-langkah inovatif.

“Karena jika teknis saja kami akan gagal karena bedasarkan anggaran kami hanya mampu membangun tidak sampai 300.000 rumah, sementara target kami dari Bapak Presiden adalah tiga juta rumah. Jadi kami harus mengombinasikan antara teknis dan strategis untuk mencapai target tersebut,” kata Menteri Ara.

Wakil Menteri Fahri Hamzah pun menyinggung mengenai pentingnya kepemilikan rumah yang memiliki efek positif ke berbagai sektor.

“Selain itu Kementerian PKP juga diminta membuat skema untuk melibatkan usaha kecil di desa-desa agar pelaku usaha juga dapat terlibat secara lebih masif dalam gerakan penyelenggaraan perumahan dan permukiman,” ujarnya.

Baca Juga  AHY Respons Nasib Pembangunan IKN: Kita Dihadapkan Anggaran Terbatas

Country Director for Indonesia and Timor-Leste, East Asia and Pacific World Bank Carolyn Turk mengatakan upaya merealisasikan Program Tiga Juta Rumah sangat penting untuk melibatkan seluruh elemen stakeholders baik sektor publik, sektor privat, bisnis domestik maupun bisnis internasional.

“Kami yakin sangat penting untuk menggunakan seluruh elemen ini, karena Program Tiga Juta Rumah merupakan program yang sangat luar biasa dan tidak mungkin dapat dilakukan hanya oleh sektor publik atau pemerintah,” kata Carolyn.

Carolyn menjelaskan, bentuk dukungan World Bank yang dapat disediakan selain pinjaman atau pemodalan, antara lain adalah kerja-kerja analitis dalam upaya untuk menyelesaikan dan mengkonsolidasikan semua isu-isu data baik pengumpulan, pengkajian, serta dalam merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang relevan untuk menjawab berbagai persoalan untuk mewujudkan target yang sudah diberikan.

“Kerja-kerja analitis ini juga termasuk penyusunan serta penetapan target dan sasaran penerima manfaat dari program ini. Selain itu, juga analitis dalam penyusunan sistemnya, karena ketika ada proses desentralisasi yang juga melibatkan dengan pemerintah daerah, maka terdapat sistem untuk proses monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaannya” kata Carolyn.

Related Articles

Back to top button