Andi Arief Minta Anies dan Ganjar Akui Keunggulan Prabowo pada Pilpres 2024
Ini bukan tentang Pilpres, ini tentang menghargai maunya rakyat.
Sakawarta, Jakarta – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief berpendapat, duet capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sudah menjadi pemenang Pilpres 2024.
Sebagaimana diketahui, Prabowo-Gibran unggul dalam hasil quick count sejumlah lembaga survei nasional dengan perolehan suara di atas 50 persen. Sehingga duet tersebut menyingkirkan langsung pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Hari ini 14 Februari. Rakyat berkuasa penuh menentukan kepada siapa menitipkan harapan,” kata Andi Arief melalui akun X, dikutip Kamis (15/4/2024).
Kendati belum diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Andi Arief memandang baik Anies maupun Ganjar harus legawa setelah dikalahkan oleh Prabowo dalam kontestasi demokrasi lima tahunan di Indonesia.
“Sebaiknya para Capres yang kalah menerima kekalahan nanti setelah maghrib. Ini bukan tentang Pilpres, ini tentang menghargai maunya rakyat,” katanya.
Ia pun meminta Anies meniru sikap Sandiaga Uno yang mengakui keunggulan Prabowo. Namun, hingga saat ini baik Anies maupun Ganjar tak kunjung mengakui kemenangan Prabowo dalam Pilpres 2024 versi lembaga survei.
“Perubahan belum selesai, menurut Anies. Kita hargai itu. Tapi, sebaiknya Anies harus mengakui kemenangan 02 versi quick count seperti yang dilakukan Sandi Uno. Saya juga heran dengan Ganjar,” tutur Andi.
Andi pun mengaku teringat dengan sikap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengakui keunggulan Anies Baswedan dalam kontestasi Pilkada 2017 lalu.
“2017, teringat Ahok mengucapkan selamat kepada Anies di putaran pertama berdasarkan quick count. Sebelumnya AHY di putaran pertama mengakui kemenangan Anies dan Ahok,” kata Andi Arief.