Bisnis

SIG dan Solusi Bangun Indonesia Kebut Proyek Dermaga dan Fasilitas Produksi di Tuban

Meningkatkan kapasitas ekspor, terutama semen tipe khusus ke pasar internasional, khususnya Amerika Serikat.

Sakawarta, Jakarta – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG dan anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. akan memaksimalkan pasar ekspor sebagai langkah strategis untuk mendongkrak penjualan semen.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni menjelaskan, saat ini Perseroan tengah merampungkan proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di Pabrik Tuban, Jawa Timur, sebagai landasan penting untuk memaksimalkan peluang di pasar ekspor.

“Proyek kerja sama antara SIG, melalui Solusi Bangun Indonesia dengan Taiheiyo Cement Corporation bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ekspor, terutama semen tipe khusus ke pasar internasional, khususnya Amerika Serikat,” kata Vita dalam keterangannya dikutip dari situs Perusahaan, Rabu (7/5/2025).

Kata Vita, dengan kapasitas ekspor hingga 1 juta ton semen per tahun, proyek ini akan menjadi tonggak penting tidak hanya dalam memperkuat kapasitas distribusi, tetapi juga diharapkan berkontribusi terhadap daya saing pasar ekspor dan memperkuat jaringan distribusi global Perseroan.

”SIG siap melayani pasar internasional dengan membawa produk kebanggaan anak bangsa ke kancah dunia. Tidak hanya untuk mengatasi tantangan pasar domestik yang semakin kompetitif serta kondisi oversupply, ekspansi bisnis ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa SIG mampu bersaing dengan produsen semen global,” ujar Vita Mahreyni.

Vita Mahreyni menambahkan, untuk mendorong pertumbuhan kinerja, SIG akan meningkatkan fokus pada segmen retail melalui strategi yang lebih fokus pada kondisi tiap-tiap daerah.

Baca Juga  Iran: Amerika Bertanggung Jawab Atas Segala Kejahatan Zionis Israel di Gaza Palestina

Ia menekankan, SIG juga terus menjaga kepemimpinan dalam industri dengan menghadirkan portofolio semen hijau dan produk turunannya yang inovatif dan ramah lingkungan.

“Salah satunya adalah bata interlock presisi yang cocok untuk mendukung program 3 juta rumah dari pemerintah dalam rangka menyediakan hunian berkualitas, terjangkau, dan ramah lingkungan bagi masyarakat,” ucapnya.

Selanjutnya, ia melaporkan kinerja keuangan konsolidasian SIG pada kuartal I tahun 2025 mencatatkan volume penjualan sebanyak 8,57 juta ton dengan pendapatan sebesar Rp7,65 triliun.

Adapun beban pokok pendapatan Perseroan tercatat sebesar Rp6,09 triliun dan EBITDA mencapai Rp1,09 triliun. SIG pada kuartal I 2025 memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp102 miliar dan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp43 miliar.

Ia mengatakan industri semen domestik mengalami kontraksi pada kuartal I tahun 2025, baik pada segmen semen kantong (retail) maupun curah (bulk).

“Kondisi ini berdampak pada penurunan volume penjualan dan pendapatan SIG. Namun demikian, SIG berhasil mencatatkan peningkatan pada penjualan kawasan regional sebesar 13,8% year-on-year (yoy),” kata Vita.

Dari sisi biaya, beban pokok pendapatan tercatat 1,2% lebih rendah yoy menjadi Rp6,09 triliun. Di saat bersamaan, kata dia, SIG mampu menekan biaya operasional 2,6% lebih rendah yoy menjadi Rp1,26 triliun.

Sementara, biaya keuangan bersih juga tercatat lebih rendah 30,7% yoy menjadi Rp179 miliar, sejalan dengan saldo utang berbunga yang lebih rendah.

“Strategi SIG untuk menggarap peluang di pasar regional terbukti berhasil menyumbang penjualan sebanyak 2,37 juta ton semen atau naik 13,8% yoy di tengah ketatnya persaingan pasar retail,” kata Vita Mahreyni.

Related Articles

Back to top button