Sakawarta, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut Gibran Rakabuming Raka seperti supir truk ugal-ugalan di Gerbang Tol Halim Utama. Pernyataan tersebut mendapat respons dari Ketua DPP Demokrat Herman Khaeron yang menilai pernyataan Hasto tidak pantas disampaikan ke publik.
“Pernyataan Hasto tidak pantas dan emosional jika Gibran disamakan dengan sopir truk,” kata Herman kepada wartawan, Minggu (31/3/2024).
Ia mengatakan, tidak setuju dengan analogi Hasto yang merendahkan Gibran soal usia mudanya.
“Menurut saya jangan underestimate dengan usia mudanya Gibran,” kata dia.
Sebelumnya, Hasto mengibaratkan Gibran Rakabuming Raka yang maju cawapres dengan sopir truk yang mengalami kecelakaan di Gerbang Tol Halim. Hasto menilai keduanya sama-sama belum cukup usia dalam menjalani masalah yang ada.
“Beberapa waktu lalu ada kecelakaan seorang anak usia 17 tahun, sopir truk ternyata SIM dia tidak punya, kedewasaan di dalam menghadapi problematika di jalan raya belum terjadi, hanya gara-gara menyenggol satu mobil dia lari karena kedewasaannya belum tercapai. Lalu menabrak dan mengena mobil lainnya,” ujar Hasto dalam diskusi ‘Sing Waras Sing Menang’ yang disiarkan secara daring, Sabtu (30/3/2024).
Menurut Hasto, usia Gibran belum mencukupi untuk menjalan persoalan yang kompleks tersebut. Menurutnya, sesuatu yang tidak ideal hanya akan menciptakan kerusakan.
“Kemudian di tengah-tengah itu muncul suatu tampilan bagaimana seorang anak presiden yang batas usia belum mencukupi, wali kota juga baru dua tahun, kemudian mendapatkan suatu preferensi,” ujar dia.