Momen Luhut Sampaikan Ucapan Selamat Tinggal kepada Presiden Jokowi
Saya kalau boleh mungkin agak sentimentil, selamat jalan Pak, Bapak akan menjadi kenangan yang hebat (untuk bangsa).
Sakawarta, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan ucapan selamat jalan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebentar lagi mengakhiri masa jabatannya pada Oktober 2024.
Ucapan itu disampaikan Luhut saat memberikan sambutan pada peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pabrik bahan anoda baterai lithium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada Rabu (7/8/2024).
Mula-mula, Luhut memuji Presiden Jokowi yang sering mendorong Indonesia agar mampu berkompetisi dengan negara lain.
Luhut yang merupakan pembantu Jokowi di Kabinet Indonesia Maju menyatakan tidak takut jika Indonesia harus bersaing dengan negara-negara lain. Sebab, selain memiliki modal dan kekuatan sendiri, Indonesia selama 10 tahun ini sudah membangun kepercayaan dari berbagai negara.
Luhut kemudian menyinggung soal kepemimpinan Presiden Jokowi yang sebentar lagi selesai. Meski demikian, ia percaya Jokowi sudah mewariskan landasan Indonesia menjadi negara industrialisasi.
“Bapak telah meninggalkan legacy, yang saya kira tidak mudah ini untuk (disamai) orang lain. Dan saya percaya Bapak Presiden, sepanjang waktu orang akan mengenang, bahwa Bapak telah meletakkan landasan negara ini menjadi negara industrialisasi. Tidak hanya pengekspor raw material,” kata Luhut dikutip dari Kompas.com pada Kamis (7/8/2024).
“Saya kalau boleh mungkin agak sentimentil, selamat jalan Pak, Bapak akan menjadi kenangan yang hebat (untuk bangsa). Walaupun masih dua, tiga bulan Pak Presiden (selesai menjabat), tapi saya kira acara penting semacam ini menurut saya, buat saya pribadi, sangat menyentuh,” jelasnya sambil tersenyum.
Luhut lantas menyinggung kenangan saat Presiden Jokowi memutuskan kebijakan Indonesia menghentikan ekspor nikel.
Menurutnya, keputusan itu diambil Presiden saat berada di dekat pintu masuk Istana Negara. Saat itu, pemerintah mengkalkulasi bahwa dengan penghentian ekspor nikel, Indonesia kehilangan pemasukan hingga miliaran. Namun, saat ini Indonesia mampu memetik hikmah dari penghentian ekspor nikel itu.
“Sekarang buahnya kita lihat Pak, kita disegani, dihormati dan teknologi kita cukup bagus dan (nilai tambah) ekspor kita meningkat. Jadi saya yakin dalam waktu yang tidak lama, ekspor kita dalam turunan hilirisasi ini, akan meningkat secara signifikan,” kata Luhut.
“Dan lebih dari itu, tidak ada orang anggap enteng Indonesia. Bahwa Indonesia ini bisa diatur-atur oleh siapapun. Indonesia negara besar. Negara yang punya karakter. Negara yang bisa mengatakan iya dan negara yang bisa mengatakan tidak,” kata Luhut memungkasi.